Jakarta – Bertambah lagi satu restoran dan kafe berkonsep sky–dining di ibukota. Berada di puncak gedung setinggi 69 lantai, Henshin tak sekadar mengatakan panorama yang menakjubkan, tapi juga sajian makanan Jepang-Peru yang unik.
Henshin merupakan bab dari hotel The Westin Jakarta yang berada di Gama Tower, Jalan H.R. Rasuna Said, Jakarta Selatan. Walau bukan sky-dining yang pertama, Henshin, yang diresmikan Juli lalu, diklaim sebagai restoran tertinggi se-Jakarta.
Suasana Henshin di The Westin Jakarta. (Foto: Daniel Ngantung/Wolipop)
|
Sesuai namanya, Alfresco, yang berarti di udara terbuka, kafe hadir di area balkon. Bagi Anda yang ingin menikmati sajian beralkohol sambil menikmati panorama Jakarta dan hembusan semilir angin dari ketinggian, inilah daerah yang ideal.
Suasana Alfresco, kafe Henshin di malam hari. (Foto: Daniel Ngantung/Wolipop)
|
Naik satu lantai ke atas, Anda tiba di area restoran utama. Tersedia sebuah lift yang menghubungkan ketiga lantai Henshin, tapi tangga beling terlalu sayang untuk tidak digunakan.
Menaiki setiap anak tangga berlantai beling yang eksklusif menyajikan pemandangan di darat, Anda menyerupai mencicipi sensasi melayang di langit.
Foto: Daniel Ngantung/Wolipop
|
Didominasi kayu, interior Henshin yang memadukan kekhasan desain Jepang yang mudah dengan sentuhan kontemporer membuat nuansa yang hangat sekaligus intim.
Saat Wolipop menyambangi Henshin di suatu Minggu malam tamat Juli lalu, para tamu didominasi oleh pasangan yang sepertinya sedang menikmati dinner-date.
Foto: Daniel Ngantung/Wolipop
|
Datanglah bersama pasangan di malam hari, maka sesi kencan Anda akan terasa tepat berkat indahnya panorama Jakarta dikala bermandikan kerlap-kerlip lampu.
Kian istimewa lagi dengan sajian Nikkei yang ditawarkan Henshin sebagai hidangan utama. Nikkei yaitu sebutan untuk kombinasi makanan Jepang dan Peru yang telah eksis semenjak berabad-abad kemudian sehabis migrasi besar-besaran orang Jepang ke Peru.
Dari rekomendasi pramusaji, kami memesan beberapa sajian unggulan. Cebiche Nikkei menjadi hidangan pembuka. Cincangan salmon mentah segar dicampur dengan tiger’s milk atau air lemon khas Peru, saus cabe panca, dan krim wasabi. Gurih sekaligus menggigit lidah.
Cebiche Nikkei. (Foto: Daniel Ngantung/Wolipop)
|
Masuk ke sajian utama, hadir Rollos Nikkei Henshin, sushi andalan Henshin yang dengan topping belut jepang (unagi), hati bebek (foie gras) panggang, dengan belahan udang goreng. Semantara isiannya terbuat dari cincangan kepiting pedas dan apokat.
Rollos Nikkei Henshin. (Foto: Daniel Ngantung/Wolipop)
|
Ada kekhawatiran foie gras bakal mengeluarkan basi amis, namun itu tidak terbukti di hidangan ini. Taburan kinoa kering yang melapisi sushi memberi sensasi renyah yang nikmat,
Masih di sajian utama, ada Udon con Carne. Sajian ‘mie’ khas Jepang ini disajikan dengan daging iga, bawang, sayuran, saus kedelai (shoyu dashi), telur rebus setengah matang (onsen egg).
Satu lagi hidangan utama yang dilarang dilewatkan yaitu Salmon a la Brasa. Daging salmon dihidangkan dengan siraman saus miso dan belahan kecil semangka yang sudah dikompres dengan madu. Ada sensasi gurih dan manis yang berpadu di lidah.
Salmon a la Brasa. (Foto: Daniel Ngantung/Wolipop)
|
Untuk menyempurnakan pengalaman makanan di Heshin, Sakura Maru dipesan sebagai pembahus dahaga. Minuman berjenis cocktail ini terbuat dari ramuan Geisha Bloosom Tea Infused No. 1 Gin, Yuzu Juice, Rose Syrup, dan Parfait Amour Bitter. Sakura Maru tampil bagus dengan garnish bungga anggrek yang dibiarkan mengapung di atasnya.
Sakura Maru. Foto: Daniel Ngantung/Wolipop
|
Tentu ada kualitas, ada harga. Dengan panorama dan hidangan berkualitas fine-dining yang ditawarkan, sepertinya sepadan jikalau Anda harus merogoh kocek sekitar Rp 400.000 per orang (belum termasuk pajak).
Tertarik untuk mencicipi sensasi makanan Nikkei di restoran tertinggi se-Jakarta? Sebelum datang, pastikan Anda telah melaksanakan reservasi terlebih dulu.
Facebook Comments