Kisah Pasangan Di Bali 3 Tahun Cuma Makan Buah, Klaim Tubuhnya Lebih Sehat

Lagi Diet Menurunkan Berat Badan? Coba Sarapan Telur

Bali – Tina Stoklosa dan kekasihnya, Simon Beun, tidak makan apapun selain buah-buahan demi menjadi sehat. Setelah tiga tahun menjadi fruitarian, keduanya mengaku mencicipi kesenangan dan kenikmatan alasannya ialah diet berbasis makanan alami tersebut.

Tina asal Warsaw, Polandia, pertama kali mengetahui perihal diet fruitarian lima tahun lalu. Kala itu ia hanya mengonsumsi buah-buahan untuk detoks dari makanan berlemak dan berkalori tinggi.

Setelah menjalani diet hanya makan buah, perempuan berusia 39 tahun ini mencicipi tubuhnya jadi lebih berenergi, lebih senang dan mendapati wajahnya terlihat lebih muda. Diet buah terus dijalani Tina sampai ia tetapkan pindah dari Warsaw ke Bali.

Menurut arsitek interior desain ini, Bali mempunyai suasana yang damai dan nyaman, sehingga membuatnya lebih fokus menjalani diet fruitarian. Hijrah ke Bali mempertemukan Tina dengan Simon Beun yang sekarang menjadi tunangannya. Simon, 26 tahun, yang berasal dari Izegem, Belgia, juga seorang fruitarian.

Kisah Pasangan di Bali 3 Tahun Cuma Makan Buah, Klaim Tubuhnya Lebih SehatTina Stoklosa tiga tahun hanya makan buah-buahan, mengklaim tubuhnya lebih sehat. Foto: Instagram/@fit_shortie_eats


Kini pasangan beda usia 13 tahun itu berkomitmen hanya mengonsumsi buah-buahan dan sebagian besar yang rasanya manis. Seperti dikutip dari Daily Mail, mereka mengonsumsi 2.000 – 4.000 kalori hanya dari buah. Sementara sebagai penghilang dahaga, mereka minum air kelapa segar.

Tina mengaku berat badannya turun dari 83 kg menjadi Rp 51 kg semenjak diet buah-buahan. Hal yang menurutnya tidak akan terjadi jikalau ia tetap mengonsumsi makanan ibarat biasanya.

Baca Juga: Diet Buah Demi Makara Steve Jobs, Ashton Kutcher Sempat Masuk RS

Hanya makan buah, pasangan ini mengaku tidak pernah gosok gigi selama dua tahun. Alasannya alasannya ialah serat dari buah-buahan otomatis membantu membersihkan lisan dan gigi tanpa harus digosok secara rutin. Mereka juga mengklaim diet fruitarian sanggup meredakan depresi dan penyakit kronis lainnya.

“Menginjak usia cukup umur saya selalu kelebihan berat badan. Banyak makan dan berdiet hanya membuatku makin bertambah besar dan merasa tidak berdaya setiap tahunnya. Meskipun karierku sukses di desain interior saya masih saja menjomblo di usia 36,” kata Tina, menceritakan perihal masa lalunya.

Kisah Pasangan di Bali 3 Tahun Cuma Makan Buah, Klaim Tubuhnya Lebih SehatTina Skotlosa dan kekasihnya, Simon Beun menjalani diet fruitarian selama tiga tahun. Foto: Instagram/@fit_shortie_eats


Perkenalan Tina dengan diet fruitarian dimulai dikala ia mencari-cari resep untuk menciptakan smoothie sayuran. Lalu ia melihat seorang gadis yang hanya makan buah, dan makin banyak saja orang yang menganut diet ini yang ia temukan secara online.

“Mayoritas dari mereka terlihat sangat sehat, dan punya banyak energi. Aku tergoda, dan tetapkan mencoba menurunkan berat tubuh dan detoks sebelum Natal dengan hanya makan buah,” tuturnya.

Tina mengklaim kalau ia pribadi mencicipi efek konkret dengan hanya makan buah. Tubuhnya terasa ringan, ia juga merasa lebih optimis, bahkan ibarat terbang.

“Aku merasa berjalan 30 cm di atas tanah, saya merasa jatuh cinta dengan apapun. Diet ini sepadan. Aku pun tetapkan tidak akan pernah kembali ke makanan ‘normal’,” katanya.

Kisah Pasangan di Bali 3 Tahun Cuma Makan Buah, Klaim Tubuhnya Lebih SehatSimon Beun awalnya ialah seorang vegan. Ia putar haluan menjadi fruitarian dikala persiapan marathon. Foto: Instagram/@fit_shortie_eats


Menurut Tina lagi, diet fruitarian membuatnya lebih gampang menjaga berat tubuh ideal. Sebanyak apapun ia mengonsumsi buah, berat badannya tak pernah lagi naik secara drastis dan cenderung tetap ideal.

Pengakuan juga tiba dari sang kekasih, Simon. Sebelumnya, Simon ialah seorang vegan. Ia tahu perihal diet fruitarian dikala berlatih untuk persiapan marathon di kampusnya, sekitar satu tahun lalu.

“Untuk mendapat ide dan meningkatkan hasil latihan saya menonton atlet lainnya di YouTube. Satu hari saya menemukan seorang atlet populer yang juga fruitarian, dalam video tersebut ia membuka truk yang isinya penuh buah semangka dan pisang.’Beginilah saya akan bersiap untuk ultra-marathon’, ia bilang,” ujar Simon.

Sosok atlet di YouTube tersebut membuatnya tertarik menjalani diet fruitarian, alasannya ialah ia melihat tubuh sang atlet sangat anggun dan enerjik. Atlet tersebut juga sukses menuntaskan ultra-marathon di posisi ketiga kala itu.

Kisah Pasangan di Bali 3 Tahun Cuma Makan Buah, Klaim Tubuhnya Lebih SehatTransformasi tubuh Tina sehabis dan sebelum menjadi fruitarian. Foto: Instagram/@fit_shortie_eats


“Aku terbuka untuk semua jenis eksperimen diet sehat dan atletik, jadi saya mencoba jadi fruitarian semalaman. Aku merasa sehat dan kecepatan lariku jauh meningkat,” ungkapnya.

Tiga tahun menjalani diet fruitarian, Tina dan Simon mengaku manfaat dari hanya makan buah-buahan tidak terbatas. Selain mengurangi berat badan, keduanya juga merasa kualitas hidupnya lebih baik.

“Keuntungannya berat tubuh turun, kau sanggup makan buah sebanyak apapun setiap hari, kualitas tidur meningkat, energi juga banyak. Rasanya kau lebih terhubung dengan alam, diri sendiri dan orang lain. Merasa lebih muda dari hari ke hari,” kata Tina.

Saran Tina untuk yang ingin mencoba diet fruitarian, buah yang dikonsumsi haruslah berkualitas terbaik. Ia juga menyarankan biar mengonsumsi buah yang disukai saja.

Baca Juga: Artis K-pop Ungkap Pengalaman Mengerikan Diet Ekstrem Demi Tubuh Langsing

Sementara itu dari kacamata ahli, pakar diet Dawn Jackson Blatner beropini bahwa buah memang bermanfaat bagi tubuh. Tapi berdasarkan ilmu pengetahuan, sebaiknya cukup konsumsi 2-3 cangkir buah per hari untuk memelihara kesehatan.

“Tidak ada satu ‘peluru’ absurd – tidak ada makanan atau satu kelompok makanan absurd yang menjaga tubuh kita tetap sehat. Makanan yang bervariasi ialah dasar dari kesehatan yang optimal,” pungkas Dawn.

Tonton juga ‘Tips Diet, Langsing dengan Air Madu’:


Facebook Comments

Author: sofajogja