Taman Vertikal – Anda tidak memiliki lahan untuk menciptakan taman padahal Anda menginginkan adanya taman di rumah Anda? Solusinya ialah vertical garden. Vertical garden atau taman tegak ialah salah satu taman yang ketika ini banyak diminati. Hal ini disebabkan taman tegak ini tidak membutuhkan embel-embel lahan. Karena sesuai namanya, taman ini akan tercipta tegak vertikan melekat di dinding.
Awalnya vertical garden ini merupakan taman alternatif lantaran lahan yang tidak memadai untuk menciptakan horizontal garden. Tapi seiring perkembangannya, sekarang sebuah hunian terkadang memadukan antara taman tegak dengan taman horizontal.
Fungsi taman tegak sama ibarat taman pada umumnya. Ruangan hijau di sekitar atau bahkan di dalam rumah sering menjadi dambaan setiap orang. Dengan adanya ruang hijau tersebut selain akan mengurangi panasnya suhu udara juga akan menjamin tersedianya oksigen yang sangat penting dalam kehidupan manusia.
Untuk membuat taman tegak di rumah kita, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan, ibarat jenis tanaman, media tanam dan juga kawasan yang akan digunakan untuk taman tegak. Tanpa memperhatikan hal itu, taman tegak yang Anda buat tidak akan bisa optimal sesuai dengan harapan Anda.
Jenis Tanaman Vertical Garden
Karena nantinya tumbuhan ini akan melekat pada bidang vertikal, entah itu dinding rumah atau kawasan (frame) yang sengaja kita buat, hendaknya tumbuhan yang akan ditanam ialah tumbuhan yang tingkat pertumbuhannya rendah, ringan tapi berpengaruh dan bisa menyerap air.
Sangat tidak dianjurkan menyebabkan tumbuhan rambat sebagai tumbuhan untuk taman tegak, lantaran tumbuhan rambat, di samping memiliki tingkat pertumbuhan yang tinggi juga akan menyulitkan Anda dalam mengontrol pertumbuhannya.
Media Tanam untuk Vertical garden
Terkait dengan media tanam tumbuhan pada taman vertikal ini ada hal penting yang harus menjadi prioritas perhatian Anda. Media yang digunakan untuk taman vertikal harus bisa memenuhi tiga unsur yang menjadi syarat pertumbuhan tanaman. Ketiga unsur itu ialah air, pupuk dan cahaya. Karenanya, dalam pembuatan dan pemilihan media tanam ketiga unsur itu harus diperhatikan.
Tempat yang Dipakai
Tidak problem Anda menempatkan taman vertikal itu di luar atau pun di dalam ruangan selama ketiga hal yang menjadi unsur pertumbuhan tumbuhan terpenuhi. Pemilihan kawasan ini juga akan menghipnotis jenis tanaman. Misalnya, Anda akan menempatkan taman vertikal tersebut di dalam ruangan, tentu Anda akan menentukan tumbuhan indoor, lantaran tumbuhan indoor tentu lebih sedikit membutuhkan cahaya matahari jikalau dibanding dengan tumbuhan outdoor.
Nah, sesudah Anda memahami hal tersebut, kemudian bagaimana cara menciptakan taman vertikal? Ada beberapa langkah yang sanggup Anda lakukan untuk menciptakan vertical garden.
Langkah pertama Membuat Vertikal Garden
Siapkan Frame untuk taman vertikal Anda. Frame sanggup terbuat dari baja ringan ataupun dari kayu. Tetapi kami lebih menyarankan memakai baja ringan lantaran tentu lebih tahan usang jikalau dibanding frame berbahan kayu.
Anda sanggup menciptakan frame dengan ukuran 0,5 m x 1 m. Meskipun demikian tentu saja frame ini berdasarkan harapan Anda. Anda sanggup membuatnya lebih kecil atau lebih besar dari itu. Setelah itu pasanglah frame tersebut ke tembok memakai baut fisher atau jenis perekat lainnya. Jangan lupa memberi celah minimal 7 cm dari tembok. Ini untuk menghindari media tanam melekat di tembok secara eksklusif yang sanggup berakibat tembok akan ditumbuhi lumut.
Langkah kedua Membuat Taman Vertikal
Selanjutnya, letakkan media tanam (misal berupa velt sabut kelapa atau geotextile) Buatlah lubang pada belahan depan ke samping dan ke bawah untuk menanam. Jarak masing-masing lubang sekitar 12 cm. Selanjutnya Anda bisa menanam tumbuhan yang sudah Anda persiapkan. Pilihlah tumbuhan yang sudah berakar. Pilihlah juga tumbuhan dengan tajuk yang sedikit sehingga tumbuhan tidak gampang layu sebelum tumbuhan benar-benar tumbuh.
Langkah ketiga Membuat Taman Vertikal
Setelah proses penanaman selesai, Anda perlu mempertimbangkan proses pengairannya. Anda sanggup menerapkan pengairan otomatis sehingga Anda lebih ringan dalam pemeliharaannya atau jikalau mau Anda bisa menerapkan pengairan manual. Semua terserah Anda.
Untuk pengairan otomatis Anda sanggup memakai sistem drip irigasi dengan jarak pengairan dari atas 3 meter dan jeda waktu penyiraman sanggup Anda seting contohnya 3 hingga dengan 5 kali dalam sehari selama 2 menit setiap kali penyiraman. Agar kucuran air merata sebaiknya Anda memakai kelep (nosel) sebagai pressure regulator. Dan tetesan air yang tidak terserap oleh tumbuhan sanggup dialirkan ke atas untuk didaur ulang.
Itulah langkah-langkah dalam menciptakan taman vertikal. Setelah taman vertikal terbuat hal yang tidak kalah penting untuk Anda lakukan ialah merawat taman tersebut dengan memperhatikan intesitas cahaya dan pemupukan.
Jika Anda menempatkan taman vertikal tersebut di dalam ruangan yang intensitas cahayanya kurang, ada baiknya Anda memakai proteksi cahaya lampu untuk mencukupi kebutuhan tumbuhan terhadap cahaya. Sedangkan untuk pemupukannya usahakan secara rutin dan terencana sehingga kesuburan dan kesejukan tumbuhan tetap terjaga.
Facebook Comments