Ada banyak tema atau konsep desain interior rumah yang berkembang dikala ini. Salah satunya yaitu eklektif. Sebenarnya tema eklektif ini merupakan pengembangan dari konsep minimalis yang dikombinasikan dengan desain masa dahulu, ibarat klasik, etnik, art deco.
Hal ini sesuai dengan makna dari eklektik itu sendiri yaitu menentukan yang baik dari yang sudah ada sebelumnya. Karenanya, desain interior bergaya eklektik mempunyai kesan hanya memadukan unsur-unsur yang menjadi keunggulan dari suatu menjadi satu kesatuan utuh desain interior.
Meskipun demikian, konsep eklektik tidak selalu menggabungkan tetapi kadang kala hanya menerapkan salah satu gaya saja, tetapi dalam bentuk sistem konstruksi, fungsi, dan sisi konseptual, berbeda dari sistem klasik asli.
Secara estetika, gaya ini lebih berkaca pada gaya masa lampau ketimbang pada masa depan. Tak heran, di dalamnya terdapat aneka macam unsur arsitektur ibarat gothic, rococo, dan victorian. Hal itu memperlihatkan kesan kemewahan tersendiri pada gaya ini. Semakin glamor isi rumah, semakin tinggi derajat kebangsawanan seseorang untuk diakui.
Desain interior bergaya eklektik ini juga menjadi simbol romantisme dalam arsitektur alasannya di dalamnya terdapat bermacam-macam detail yang penuh kisah sejarah. Detil-detil itu bisa terlihat pada lukisan dinding atau hanya sekedar kain yang diekspos di salah satu sisi dinding namun mempunyai kesan etnik.
Banyak istilah yang dipakai untuk menyebut konsep eklektik ini, diantaranya yaitu post renaissance, neo klasik dan colonial. Desain interior berkonsep ekletik ini mempunyai ciri khas adanya pengulangan bentuk-bentuk lama dan pemaduan unsure-unsur dalam bentuk itu sendiri yang kemudian dikembangakan menjadi bentuk baru.
Penerapan konsep eklektik pada desain interior sanggup dilihat dari penggunaan kayu-kayu sebagai tiang – tiang penyangga. Desainya cenderung standar dan konstruksi post-and-beam yang tradisional sering diterapkan pada bangunan – bangunanya. Langit – langit atau plafon dalam bangunan ini juga cenderung tinggi, sehingga bangunan terlihat lebih lapang.
Di beberapa sudutnya, elemen atau fitur yang bisa menonjolkan kesan rustic khas pedesaan dihadirkan di sini, contohnya dari pemilihan karya seni yang diterapkan pada bangunan, contohnya dalam penyusunan panel – panel atau penggabungan antara satu tiang dengan yang lain. Namun, karya seni yang dihadirkan juga bisa berupa pajangan.
Rumah yang mengadopsi gaya eklektik cenderung dibentuk bertingkat, mulai dari dua lantai atau bahkan lebih. Lantai yang paling atas didesain semoga memaksimalkan potensi alam, mulai dari sinar matahari, angin, dan udara yang sejuk. Sehingga, sirkulasi udara dan pencahayaan natural di lantai ini cukup baik. Hal ini juga dilakukan sebagai upaya ekonomis energi.
Hal lain yang perlu menerima perhatian pada konsep eklektik yaitu furniture. Perabot yang sering dipakai yaitu furniture yang mempunyai country atau cottage style. Sehingga kesan klasiknya sanggup dirasakan oleh siapapun yang menghuni ruangan bergaya eklektik.
Pastikan ruangan Anda cukup untuk menampung furniture berukuran besar. Karena desain interior bergaya eklektik ini tidak bisa melepaskan diri dengan furniture berukuran besar. Bahkan pada beberapa ruangan, furniture besar ini menjadi hal yang wajib ada.
Jika tidak suka dengan sofa yang terlalu ‘ramai’, Anda pun boleh menentukan jenis sofa yang lebih sederhana, modern, dan minimalis. Namun, kombinasikan dengan furnitur lain yang terkesan klasik dan sedikit tradisional. Anda bisa menentukan kabinet atau sebuah lemari tua, atau cermin dengan frame yang sedikit usang. Dengan begitu, akan tercipta kesan kontras dari sofa yang modern dengan furnitur lain yang bernuansa tradisional dan pendesaan.Warna yang sering diaplikasikan
Facebook Comments