Gaya Retro – Pernahkah Anda memiliki impian kembali ke masa lalu? Ya, masa kemudian terkadang membawa kenangan yang sangat indah dan sulit dilupakan dalam kehidupan kita. Entah itu kenangan yang sifatnya pribadi, keluarga maupun bersama orang-orang yang dicintai.
Memang masa kemudian terkadang bisa memberi ide untuk kehidupan masa kini. Karenanya, dalam dunia desain interior banyak orang yang ingin menuangkan masa kemudian itu dalam desain interior rumahnya.
Desain interior gaya retro merupakan gaya desain interior yang mengungkapkan dan mengkaitkan kembali dengan gaya masa lalu. Kata retro sendiri berasal dari kata dalam bahasa Inggris “retrograde” yang berarti makna memiliki kaitan dengan style masa lalu.
Berawal di Perancis, pada awal tahun 1970-an, istilah retro mulai banyak digunakan untuk mengenang, menjual, menawarkan, dan membuat perhatian publik pada karya cipta yang mengingatkan kembali gaya masa lalu.
Saat ini desain interior bergaya retro juga banyak dilirik. Alasannya selain inspiratif gaya retro ini bisa mengatakan kenyamanan dan kehangatan. Tatanan interior rumah menjadi lebih ceria penuh warna dan modern. Efek dekoratif yang mayoritas pada gaya retro mengatakan nilai estetika dan keindahan tersendiri pada tampilan ruangan Anda.
Ciri-Ciri Gaya Retro
Orang sering keliru dengan gaya vintage dikala akan mengaplikasikan gaya retro pada ruang-ruang dalam rumahnya. Padahal antara gaya vintage dengan gaya retro memiliki aksara yang sangat berbeda.
Dilihat dari kelahirannya, gaya vintage lebih dahulu muncul dibanding gaya retro, yakni sekitar kurun 20-60. Pada gaya vintage warna yang mendominasi yaitu warna yang hangat, antara lain warna kecoklatan. Sedangkan gaya retro lebih banyak warna yang diaplikasikan.
Bukaan pada Desain Interior Bergaya Retro
Tata ruang dalam desain interior bergaya retro masih menerapkan banyak bukaan. Tata ruang ibarat ini merupakan kelanjutan dari desain interior sebelumnya yang memakai konsep perencanaan terbuka (open plan). Sehingga ruang akan terlihat luas sebab ruangan tidak terbagi menjadi ruangan-ruangan dengan fungsi yang berbeda.
Penataan ruang ibarat ini akan mengakibatkan ruang menjadi lebih fleksibel. Untuk membedakan acara satu dengan yang lain, cukup diaplikasikan partisi portable, sehingga gampang dipindah-pindah diadaptasi dengan kebutuhannya.
Ciri-ciri Warna Gaya Retro
Aplikasi warna yang banyak digunakan dalam gaya retro yaitu warna-warna yang cenderung cerah dan tajam, ibarat warna hijau laut, pink, merah ceri, kuning mentega, coklat, orange dan lain-lain. Perpaduan warna cat yang terperinci dan mencolok juga menjadi ciri warna pada desain interior gaya retro.
Selain warna polos penerapan motif juga menjadi ciri lain pada desain interior gaya retro. Tetapi motif yang digunakan sangat simple dan sederhana. Berkisar pada bentuk kotak dan geometris dengan contoh yang monoton. Dominasi bentuk simetris diterapkan sampai terkadang menutup seluruh potongan secara teratur.
Ciri-ciri Furniture pada Desain Interior Gaya Retro
Meski gaya retro identik dengan gaya masa lalu, namun dalam pemilihan furniturenya, tidak mesti harus mencari furniture yang antik dan sudah berumur puluhan tahun. Anda sanggup membuat furniture bergaya retro dengan kreativitas Anda, contohnya mencari furniture yang ramping dan memiliki wallpaper patern. Namun, bila Anda memiliki koleksi furniture antik dari tahun 1950-1970-an tentu kesan masa lalunya akan lebih terasa.
Selain itu pengaplikasian sofa warna orange atau putih atau kombinasi keduanya juga akan menghadirkan kesan retro pada suatu ruangan. Untuk memunculkan suasana klasik Anda sanggup menempatkan furniture dengan bentuk lengkung. Agar kesan modern tetap terasa pada ruangan Anda sanggup mengaplikasikan beling pada beberapa furniture.
Intinya, pilihlah furniture dari barang antik keluaran tahun 1950 -1970 an bila memungkinkan. Jika tidak Anda sanggup membuat furniture dengan contoh wallpaper dan janan lupa berilah setuhan lengkung untuk menonjolkan kesan klasik yang diinginkan.
Penggunaan Material pada Desain Interior Bergaya Retro
Kreativitas dan perkembangan teknologi sangat mempengaruhi penggunaan material desain interior bergaya retro. Bukan hanya kayu saja yang sanggup digunakan sebagai materi untuk membantu menciptkan kesan klasik pada desain interior bergaya retro. Kini ada banyak material yang sanggup digunakan, antara lain plastik, akrilik, fiberglass, vinil.
Bahan-bahan tersebut sanggup digunakan untuk semua elemen desain interior bergaya retro, mulai dari lantai, dinding, plafon dan sebagainya. Biasanya material yang digunakan pada gaya retro ini material sintetis. Pemilihan material ini sebab beberapa kelebihan yang dimilliki material tersenut, yakni simple tetapi aneka warna yang menyertainya mengakibatkan material sintetis ini sangat pas untuk desain interior bergaya retro.
Facebook Comments