Ada anak di rumah Anda? Jika ada, ada baiknya Anda cermati kalimat jenaka dari Erma Bombeck, seorang kolumnis humor AS. Dia pernah menuliskan sentilan dengan kalimat humor namun mengandung kebenaran. Dalam tulisannya ia menyampaikan bahwa dengan adanya anak-anak, menjaga rumah tetap tak bernoda ialah hampir mustahil.
Apa yang dikatakannya itu memang sanggup dipahami alasannya ialah bagaimanapun juga bagi orangtua anak ialah cuilan terpenting dalam keluarganya. Sehingga bukanlah orang tua yang bijak bila ia rela mengorbankan kesenangan anak demi menjaga kebersihan rumahnya. Meskipun demikian keamanan anak tetap harus diperhatikan.
Karenanya, tidak pas juga ketika dengan alasan mengedepankan terpenuhinya kesenangan si anak desain interior ruang untuk bawah umur tidak memperhatikan unsur keamanan. Menciptakan desain interior rumah yang child friendly akan menunjukkan motivasi dan ide bagi perkembangan anak-anak.
Sehingga selain perjuangan pemenuhan kesenangan anak, desain interior untuk ruangan anak hendaknya tetap memperhatikan sisi keamanannya, baik keamanan fisiknya maunpun keamanan mentalnya. Apalagi bila anak yang ada di rumah Anda masih berusia 0-5 tahun. Pada usia tersebut keamanan ruangan tentunya lebih ketat dari usia di atasnya.
Di samping itu sebuah rumah harusnya memberi ruangan yang sanggup mengeksplorasi kemampuan anak yang sedang berkembang. Karena rumah ialah daerah tumbuhkembangya anak. Bahkan rumah merupakan daerah paling pertama dalam menunjukkan pendidikan. Desain interior ruang anak sanggup menjadi salah satu wahana pendidikan si buah hati.
Hal yang urgen dalam menciptakan lingkungan rumah yang kondusif menuntut kemahiran orangtua mengenali resiko yang bisa terjadi di lingkungan rumah. Sehingga identifikasi abjad rumah tinggal, lingkungan dan pengenalan anak secara lebih akrab harus dilakukan. Setelah memperhatikan dan mengenal anak lebih dekat, berikutnya ialah pemilihan material sebagai materi desain interior untuk ruangan anak.
Pertama, Material Lantai dan Kebersihannya
Hampir semua acara anggota keluarga tidak terlepas dengan lantai. Ya, tentu saja alasannya ialah lantailah daerah berpijak. Karenanya pemilihan lantai yang kondusif perlu diperhatikan. Hindari penggunaan materi lantai yang licin. Keramik bertekstur ataupun matte sanggup menjadi pilihan bijak untuk Anda alasannya ialah materi tersebut tidak licin bila terkena air.
Tetapi, bila ternyata lantai Anda sudah terlanjur terbuat dari materi yang licin, Anda sanggup menempatkan stiker antislip. Bahan itu sanggup Anda temukan di toko-toko peralatan rumah tangga. Kelebihan dari lantai yang tidak licin ini selain kondusif bagi si buah hati, juga akan menghindarkan diri orangtua dari rasa was-was.
Kedua, Material Karpet.
Elemen lain yang masih terkait dengan lantai ialah karpet yang akan menutup permukaan lantai ruangan Anda. Gunakan karpet yang cukup tebal untuk menghindari lipatan atau tergulungnya karpet alasannya ialah sering anak terjatuh gara-gara gulungan karpet yang tidak sengaja. Hindari karpet berbulu panjang yang gampang terkena debu. Bersihkan karpet secara rutin, minimal sebulan sekali.
Ketiga, Material Dinding
Dinding semen caprut atau kamprot perlu dihindari untuk ruangan yang sering dijadiaka area untuk anak. Dinding dengan permukaan bergairah tersebut akan lebih gampang melukai buah hati Anda dikala anak Anda sedang bersandar atau bahkan sanggup menggores badan kecilnya.
Anda sanggup memberi warna dinding pada desain interior untuk ruangan anak Anda dengan cat yang berwarna-warni.
Warna-warni cat ini akan menjadikan keceriaan dan tak jarang menginspirasi mereka. Tetepi dalam pemilihan warna cat rumah, hindari cat yang mengandung volatile Organic Compound (VOC) yang tinggi alasannya ialah sangat berbahaya bila terhirup oleh anak. Sebagaimana hal itu pernah dikataka oleh Lula.
“Zat yang terkandung pada cat sangat berbahaya bagi anak dan juga ibu hamil. Pada anak sanggup mengganggu perkembangan kognisi mereka”, kata dokter Lula sebagaimana yang pernah ditulis oleh majalah Idea edisi 145/ XII/Juni/2015. Sebuah pernyataan dari seorang yang mahir yang perlu untuk diperhatikan.
Keempat, Furniture dan Dekorasi
Jika Anda menyangka penggunaan material alami cukup kondusif bagi kesehatan penghuninya, anggapan Anda itu tidaklah seratus persen benar. Karena ada beberapa jenis kayu yang dalam proses pembuatannya memakai materi pengawet kimia yang tidak kondusif bagi manusia. Formaldehida ialah salah satu materi pengawet kimia untuk kayu.
Bahan tersebut berfungsi untuk melindungi kayu dari jamur, tetapi paparan yang berlebihan sanggup mengakibatkan alergi pada kulit dan mata. Selain itu, minimalisasikan atau kalau perlu hindari penggunaan furniture berbahan plastik yang berunsur materi PVC atau polyviny Cloride.
Bahan ini biasanya terdapat pada benda-benda yang akrab dengan anak, menyerupai dingklik plastik, meja plastik dan peralatan mainan plastik. Kenapa furniture berunsur materi PVC ini perlu dihindari alasannya ialah sangat sensitif dengan resiko yang diakibatkan oleh PVC. Bahan PVC sanggup masuk ke dalam badan anak sehingga berakibat terganggunya pertumbuhan bahkan sanggup mengakibatkan kerusakan ginjal.
Facebook Comments